Ilmu Budaya Dasar Tugas 3 #Softskill

Posted by Rizki | Posted in | Posted on 4/12/2018

Nama : Muhammad Rizki Munazar 
NPM : 1B117038



TUGAS 3

3.1. Pendekatan Kesusastraan
Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata “SANI” yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan orang/ seniaman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan.

Peranan Sastra

Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Hubungan Sastra dan Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.


3.2  Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Prosa
Pengertian Prosa                                                
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

Jenis-jenis Prosa
Prosa terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.

Lima Komponen Dalam Prosa Lama
Prosa lama meliputi :
    1. Dongeng-dongeng
    2. Hikayat
    3. Sejarah
    4. Epos
    5. Cerita pelipur lara

Lima Komponen Dalam Prosa Baru
Prosa baru meliputi :
    1. Cerita pendek
    2. Roman/ novel
    3. Biografi
    4. Kisah
    5. Otobiografi


3.3. Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

  1. Prosa fiksi memberikan kesenangan : Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
  2. Prosa fiksi memberikan infonnasi : Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sering kita dapat belajan sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
  3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural : Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
  4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan : Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalamanpengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

Menyebutkan dua karya sastra
Karya sastra dikenal dalam dua bentuk, yaitu fiksi dan nonfiksi. Jenis karya sastra fiksi adalah prosa, puisi, dan drama. Sedangkan contoh karya sastra nonfiksi adalah biografi, autobiografi, esai, dan kritik sastra. Menurut Suroto, roman terbentuk atas pengembangan seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.

Menuliskan contoh 1 prosa (prosa baru)
Novel
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah ‘novel’ diartikan sebagai karangan yang panjang dan menceritakan rangkaian kisah kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Istilah ‘novel’, secara etimologi berasal dari bahasa bahasa Italia, yakni ‘novella’ yang berarti ‘sebuah kisah atau sepotong cerita’. Isi novel lebih panjang dan kompleks dari cerita pendek (cerpen). Umumnya novel berkisah mengenai pelaku dalam kehidupan sehari hari dengan semua sifat, watak, tabiat, dan kejadian kejadian di seputarnya.

Beberapa ahli di bidang sastra telah mengemukakan pendapatnya tentang pengertian novel. Salah satunya adalah Jakob Sumardjo, beliau mengemukakan pendapatnya jika novel merupakan suatu bentuk sastra yang sangat populer di dunia, bentuk sastra yang paling banyak beredar dan dicetak karena daya komunitasnya sangat luas dalam masyarakat. Ahli lainnya,, Paulus Tukam, mengemukakan pendapatnya jika novel merupakan sebuah karya sastra yang berbentuk prosa dan memiliki unsur unsur intrinsik di dalamnya. Unsur unsur intrinsik di dalam novel antara lain tema, tokoh atau penokohan, alur cerita, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Unsur instrinsik ini nantinya akan mmbangun sebuah karya atau karangan novel dari dalam yang akan mewujudkan struktur karya sastra.

Dalam perkembangannya, novel sering kali disamakan dengan roman karena dianggap memiliki berbagai kemiripan jika dilihat sekilas. Meskipun begitu, roman dan novel merupakan dua karya sastra yang berbeda. Menurut perngertian dalam sastra Jerman, berikut ini beberapan hal yang membedakan roman dari novel, yakni
  • Roman merupakan cerita yang djabarkan secara panjang lebar, menceritakan tokoh tokoh atau peristiwa peristiwa fiktif. Sedangkan novel merupakan sebuah cerita yang menyajikan peristiwa peristiwa dengan panjang cerita yang melebihi cerpen akan tetapi lebih pendek daripada roman.
  • Novel ditulis dengan banyak penggunaan repetoar atau realitas eksternal dalam peristiwa historis

Contoh dari karya sastra dalam bentuk novel sangat banyak kita temui, sebut saja novel populer di Indonesia yakni seri ‘Laskar Pelangi’ karya Andrea Hirata, karya karya penulis Tere Liye seperti, ‘Negeri Para Bedebah’, ‘Bulan’, ‘Sepucuk Ampao Merah’, dan lain lain. Contoh novel yang mendapat kepopuleran internasional antara lain seri ‘Harry Potter’ karya J.K. Rowling, seri ‘Twilight’ karya Stephanie Mayer, dan masih banyak lagi.


3.4. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.

Puisi tennasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/ unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/ estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunalcan :

  • Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
  • Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
  • Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
  • Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
  • Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar
adalah sebagai berikut :
  • Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia. 
    Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. lni berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sndiri dan tentang masyarakat.
  • Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
    Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun did sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
  • Puisi dan keinsyafan sosial.
    Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa ;
       – penderitaan atas ketidak adilan
       – perjuangan untuk kekuasaan
       – konflik dengan sesamanya
       – pemberontakan terhadap hukum Tuhan




SUMBER :
www.elearning.gunadarma.ac.id/…budaya…/bab3 konsepsi_ilmu_budaya_dasar_dalam_kesustraan.pdf
http://www.senirupa.net/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=6&artid=116
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-prosa-baru

Comments (0)

Posting Komentar